• Cara Analisis/Uji Penentuan/Penetapan Kadar Protein Metode Kjeldahl merupakan salah satu cara untuk mengetahui jumlah protein dalam suatu bahan, seperti protein susu. Kadar protein adalah jumlah protein yang terdapat dalam suatu bahan. Dari sekian macam-macam metode penentuan kadar protein (secara spektrofotometri dan metode lowry), metode kjeldahl adalah yang lebih sering digunakan di laboratorium.

    Cara Analisis/Uji Penentuan/Penetapan Kadar Protein Metode Kjeldahl


    Apakah anda tahu kadar glukosa protein dan senyawa organik paling tinggi terdapat pada bahan makanan apa? Jika anda tahu, silakan tinggalkan pada kolom komentar. Setiap bahan memiliki kadar protein yang normal. Kadar protein yang terlalu tinggi menyebabkan kalsium keluar dari tubuh. Oleh karena itu anda perlu menghitung kadar protein yang dibutuhkan oleh tubuh, baik melalui konsumsi ikan atau makanan berprotein lainnya.

    Dengan mengetahui cara analisis kadar protein, anda dapat mengetahui jumlah protein yang terkandung dalam bahan seperti alpukat, ampas kecap, ampas kelapa, ampas tahu, ampas tahu fermentasi, artemia, ayam, azolla, bakso, bayam, bekatul, bekicot, belatung, beras, beras merah, br 1, bungkil kedelai, bungkil sawit, cacing, cacing lumbricus, cacing sutra, cacing tanah, cakra kembar, cangkang rajungan, cerelac, cgm, cookies, cumi, dalam darah, dalam otot, dalam telur, dalam tempe, dalam tubuh, dalam urin, dalam urin normal, dalam urine, dalam whey, dalam yogurt, darah, daun singkong, dedak, dedak fermentasi, dedak halus, durum wheat, eceng gondok, fengli, gandum, gedebok pisang, gelatin, getah bening, gracilaria, gula, hati ayam, hewani, hewani paling tinggi, ibu hamil, ikan, ikan asin, ikan bawal, ikan ekor kuning, ikan gabus, ikan lele, ikan mujair, ikan nila, ikan pindang, ikan rucah, ikan salmon, ikan teri, ikan tuna, jagung, jagung fermentasi, jagung giling, jamur, jamur tiram, jangkrik, jengkol, jentik nyamuk, jerami, jerami fermentasi, jerami padi, jeroan ikan, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, kangkung, kasar, kedelai, kedelai hitam, kentang, keong mas, kulit kacang tanah, kulit singkong, labu siam, laron, lele, limbah tahu, lobster, madu, maggot, makanan, makanan kucing, metode biuret, metode kjeldahl, mie instan, mie kering, minyak ikan, mocaf, nasi, nasi aking, normal, normal dalam tubuh, normal dalam urine, normal pada ibu hamil, normal pada manusia, normal pada orang dewasa sehari sebesar, normal pada urine, oat, oatmeal, onggok, otak, pada ikan, pada jangkrik, pada makanan, pada otot, pada sosis, pada tahu, pada tahu formalin, pada tempe, pada udang, pada yoghurt, pakan lele, pdf, pelet ikan, pelet lele, quality, ragi, remis, rhizopus oligosporus, roti, roti afkir, roti tawar, rumput gajah, rumput laut, santan kara, singkong, sosis, susu, susu bubuk, susu dancow, susu kedelai, susu kental manis, susu l-men, susu sapi, susu uht, tahu, telur, telur ayam, telur bebek, telur entok, telur puyuh, tempe, tepung jagung, tepung terigu, terigu, terigu cakra, udang, udang rebon, ulat hongkong, ulat jerman, umpan ikan mas, urin ibu hamil, urine, urine ibu hamil, urine normal, urine normal ibu hamil, urine normal pada ibu hamil, usus ayam, voer ayam, voer ayam 511, voer fancy, voer lele, voer leopard, voer ronggolawe, voer skm, voer top song, whey, wijen,

    Analisa proksimat adalah suatu metode analisis kimia untuk mengidentifikasi komponen-komponen utama dalam bahan-bahan pertanian. Menurut standar industri analisa proksimat meliputi 5 komponen utama yaitu air, abu, protein, karbohidrat dan lemak. Kandungan karbohidrat dapat dibagi kembali menjadi kandungan serat kasar dan kandungan gula.

    Prinsip analisa kadar protein

    “Bahan didestruksi dengan asam sulfat pekat menggunakan katalis yang sesuai sehingga akan menghasilkan amonium sulfat. Setelah pembebasan dengan NaOH, amonia yang terbentuk disuling uap secara kuantitatif ke dalam larutan penyerap dan ditetapkan secara titrasi”.

    Peralatan Laboratorium yang digunakan untuk menguji kadar protein

    Labu kjedahl, alat destruksi, alat destilasi kjedahl, erlenmeyer, alat titrasi, neraca analitik. Anda bisa mendapatkan alat-alat laboratorium tersebut dengan membeli di toko online yang menjual alat laboratorium seperti www.alatalatlab.com. Toko ini menawarkan harga spesial untuk item tertentu.

    Pereaksi/Reagen dalam uji kadar protein

    Katalis campuran K2S2O4 dan HgO, H2SO4 pekat, HCl 0,02N, NaOH 50%, NaOH 0,2 N, indikator 

    Prosedur/Cara Kerja Penetapan Kadar Protein

    1. Menggunakan neraca analitik, Timbang 0,1 g bahan yang telah dihaluskan dan masukkan ke dalam labu kjedahl. 
    2. Kemudian tambahkan 2,5 H2SO4 pekat, 1 gram katalis dengan beberapa butir  batu didih.
    3. Panaskan semua bahan dalam labu kjedahl dalam lemari asam sampai berhenti berasap. Teruskan pemanasan dengan api besar sampai mendidih dan cairan menjadi jernih. Teruskan pemanasan tambahan kurang lebih 1 jam, kemudian matikan pemanas  dan biarkan bahan menjadi dingin.
    4. Pindahkan larutan hasil destruksi ke alat distilasi dan kemudian tambahkan perlahan-lahan 15 ml larutan NaOH 50%.
    5. Pasang labu erlenmeyer yang berisi 25 ml HCl 0,02N dan 2-4 tetes indikator mengsel di bawah kondensor distilasi. 
    6. Lakukan distilasi hingga volume larutan dalam Erlenmeyer mencapai 2 kali  volume awal.
    7. Bilas ujung kondensor dengan aquades dan tampungdalam Erlenmeyer.
    8. Titrasi distilat yang diperoleh dengan larutan standar NaOH 0,2N hingga diperoleh perubahan warna dari hijau menjadi ungu.
    9. Siapkan juga larutan blanko dengan mengganti sampel dengan aquadest. Lakukan destruksi, distilasi dan titrasi seperti pada sampel.

    Rumus perhitungan/penentuan kadar protein

    Awalnya anda menghitung jumlah N yang terdapat dalam bahan, selanjutnya untuk menentukan jumlah protein perlu anda kalikan dengan faktor koreksi.

    %N=((ml NaOH blanko-ml NaOH contoh))/(g contoh x 1000)  x 100 x 14,008

    % protein=%N  x faktor konversi

    Faktor konversi kadar N menjadi kadar protein untuk beberapa jenis bahan

    No Bahan Faktor konversi
    1 Bir, sirup, biji-bijian, ragi, makanan ternak, buah-buahan, teh, malt, anggur 6,25
    2 Beras 5,95
    3 Roti, gandum, makaroni, bakmi 5,70
    4 Kacang tanah 5,46
    5 Kedelai 5,75
    6 Kenari 5,18
    7 Susu Kental Manis 6,38
     

    Blog ini merupakan blog zombie dalam jaringan BZ Networks. Jika anda ingin mendapatkan blog seperti ini, silakan kunjungi laman https://www.slametpurwanto.com/blog-zombie/. Semoga artikel ini bermanfaat buat anda





    Follow this section's article RSS flux